Posts Tagged ‘Kehidupan’

Orang islam belum tentu beriman

Mei 29, 2009

Orang Islam belum tentu beriman. D engan mengikrarkan dua kalimat Syahadat serta hati membenarkannya belum bisa dikatakan seseorang itu dikatakan beriman, akan tetapi dia telah termasuk orang yang memeluk agama islam. Karena salah satu rukun dari islam itu ialah mengucapkan dua kalimat Syahadat. Setelah berada di dalam agama islam, maka belumlah cukup sampai disitu saja. Ia harus menggali dari pada ilmu–ilmu tentang ke islaman agar tumbuh dalam dirinya keimanan.

Sebab keimanan itulah yang bisa membawa ia kedalam keselamatan, sebagaimana arti dari pada islam itu sendiri adalah selamat atau keselamatan. Bagaimana mungkin bisa dikatakan selamat atau masuk di dalam keselamatan kalau belum tumbuh yang namanya keimanan. Karena keimanan itu adalah isi dari pada islam, ruh dari pada islam dan kehidupan dari pada islam. Tanpa adanya keimanan maka seseorang yang beragama islam ibarat pohon yang haus akan siraman air yang lama kelamaan akan kering dan mati tanpa menghasilkan buah yang bisa dinikmati hasilnya.

Oleh sebab itu bagi siapa pun yang menginginkan keselamatan maka ia haruslah mengerti tentang keimanan. Dan keimanan itu tidaklah sekedar dikata melainkan perlu adanya bukti yang bisa dirasakan.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Hakikat rizki dalam interaksi bersama Al Qur’an

Mei 27, 2009

Dalam kehidupan ini, Allah SWT telah menetapkan rizqi untuk seluruh makhluknya, tanpa terkecuali. Bentuk rizqi yang diberikan Allah SWT kepada makhluknya ada yang bersifat Yabsuth ( dilapangkan ) dan ada pula yang bersifat Yaqdir ( disempitkan ). Dalam Al Qur’an surat Ar Ruum : 37, dua sifat inilah yang akan senantiasa menyertai makhuknya dalam memperoleh segala kenikmatan yang diberikan Allah SWT.

Sungguh mustahil, jika makhluk Allah SWT (manusia) hanya diberikan rizqi berdasarkan sifat Yabsuth-nya ( dilapangkan ) saja. Sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT, jika manusia diberikan kelapangan dalam satu hal, pasti Allah SWT akan memberikan kesempitan ( Yaqdir ) dalam ujian yang lainnya. Artinya dalam dua hal tersebut ( Yabsuth dan Yaqdir ), bagaikan 2 gambar mata uang yang tidak bisa dipisahkan, oleh karena itu pada keduanya Allah SWT sudah mempersiapkan segala bentuk ujian yang harus dilalui oleh setiap makhluknya (manusia).

Ada sebuah kisah nyata, yang mudah-mudahan dapat kita ambil hikmahnya sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua. Ada seorang laki–laki pengusaha yang Allah SWT uji dari segi hartanya. Tersebutlah laki–laki itu memiliki ruangan khusus tempat penyimpanan uang, sehingga ketika memerlukannya, laki-laki itu langsung mengambil di ruangan itu tanpa harus keluar rumahnya menuju Bank untuk mengambilnya. Bahkan ketika bermaksud untuk melakukan kunjungan pun ke rekan kerjanya di London, dia pergi dengan menggunakan pesawat pribadi yang telah disewanya tanpa memikirkan berapa besar biayanya, tidak hanya itu, sekedar makan siang pun laki–laki pengusaha itu langsung pergi dengan pesawat pribadinya menuju Singapura.

Itulah bentuk Yabsuth-nya ( dilapangkannya ) pengusaha ini dalam hal harta, akan tetapi di balik semua itu, Allah SWT mengujinya dalam hal Yaqdir ( kesempitan ) di dalam berumah tangga, dalam proses berumah tangganya tidak satupun istri yang telah dinikahinya bisa hidup lama dengan harmonis, dengan kata lain sampai usianya menginjak 50 tahunan, bahtera hidup rumah tangganya sering dibenturkan dengan perceraian.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Islam tidak menghalalkan segala cara

Mei 21, 2009

Telah berlalu suatu masa yang diabadikan dalam sejarah sebagai masa jahiliah. Umat manusianya dilanda krisis keimanan dan haus akan siraman rohani. Perilakunya menyimpang dari norma-norma luhur dan agama yang suci. Lorong-lorong kehidupannya pun dikotori sampah-sampah kesyirikan dan kemaksiatan. Sementara pelita keimanan dan rambu-rambu akhlak mulia telah lama redup (di tengah mereka) bahkan tak menyisakan satu cahaya. Tak heran bila corak kehidupannya adalah persembahan ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, kebejatan akhlak dan dekadensi moral. Betapa pengap dan gelapnya lorong-lorong kehidupan di masa itu, sehingga membuat dada setiap orang yang melaluinya sesak lagi sempit.

Di kala umat manusia terenyak bingung dalam kegelapan dan kepengapan tersebut, terbitlah mentari kenabian Muhammad bin Abdullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bercahayakan Islam (dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala), menyinari segala kegelapan dan menghilangkan segala kepengapan dengan pancaran iman dan akhlak mulia yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai Ahli Kitab, telah datang kepada kalian Rasul Kami, menjelaskan kepada kalian banyak dari Al-Kitab yang kalian sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah SWT dan kitab yang menerangkan (Al-Qur’an). Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya kepada jalan keselamatan. Dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al-Ma’idah: 15-16). islam yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah agama yang sempurna dan paripurna (tuntas). Syariatnya yang senantiasa relevan sepanjang masa benar-benar menyinari segala sudut kehidupan umat manusia. Tak hanya wacana keilmuan semata yang dipancarkannya, misi tazkiyatun nufus (penyucian jiwa) dari berbagai macam akhlak tercela (amoral) pun berjalan seiring dengan misi keilmuan tersebut dalam mengawal umat manusia menuju puncak kemuliaannya.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Hikmah dari kematian

April 11, 2009

Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain? Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57)

Tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.

Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya. Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati ; Allah SWT menjelaskan dalam Qur’an tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini :

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah SWT), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Hati cerminan diri

April 7, 2009

Hati merupakan penentu yang menjadi corak tindak-tanduk manusia jika hatinya baik, baiklah manusia jika hatinya buruk, buruklah manusia itu (al-Hadist). Hal ini sangat dipahami oleh setan sehingga merusak hati menjadi perioritas utama mereka dalam meruntuhkan kedudukan dan keimanan manusia. Meski secara relatif ringkas sang pengarang berupaya mengingatkan akan bahaya ini. Sebagaimana Allah SWT pun senantiasa mengingatkan lewat ayat suci-Nya yang berbunyi, “Sesungguhnya orang-orang yang taqwa apabila diganggu oleh sekelompok setan, mereka lekas ingat lalu mereka melihat (kebenaran)” (QS.7:201).

Hati yang tenang, hati yang gundah gulana, hati yang sakit biasanya terefleksi pada tindakan tindakan kita setiap harinya. Menjaga hati merupakan tindakan prioritas untuk menjaga diri kita dan juga kehidupan kita. Kita akan mendapatkan kehiduan sesuai dengan kondisi hati kita. Jika hati kita sesak, maka kita akan mendapatkan kehidupan yang sesak juga. Hati kita lapang, kehidupan pun akan lapang bagi kita.setahu saya ada pembagian kondisi hati, bukan mutlak, secara umum ada hati yang sehat, hati yang sakit dan hati yang mati. Hati yang sehat tentu saja adalah hati yang tentram, hati yang selalu hidup, hidup pun menjadi tentram, hati yang selalu teringat pada Sang Pencipta, sehingga orientasinya selalu pada Sang Pencipta.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Menghormati tetangga

Maret 11, 2009

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada pihak-pihak yang perlu kita hormati yaitu tetangga dan tamu, selain keluarga dekat tentunya. Tetangga merupakan orang-orang terdekat kita dalam berbagi bahagia dan duka karena kita memang tak dapat hidup sendiri, kita membutuhkan orang lain. Dalam suasana bahagia merayakan Idul Fitri, tetangga merupakan prioritas utama untuk dikunjungi. Idul Fitri terasa sepi bila kita berada jauh dari tetangga, dan bila tanpa tamu datang berkunjung.

Islam mengajarkan ummatnya untuk menghormati tetangga dan tamu, siapa pun mereka, termasuk mereka yang berlainan agama. Sebagai sesama manusia, kita perlu saling menghormati. Tamu yang datang perlu disambut dengan baik, meskipun tamu itu datang pada waktu-waktu yang kurang layak untuk bertamu, ketika kita sedang istirahat misalnya.

“Barangsiapa beriman kepada Allah SWT dan Hari Akhir, maka hendaklah dia menghormati tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah SWT dan Hari Akhir maka hendaklah dia menghormati tamunya.”, demikian arti dari satu hadis riwayat Muslim. Hadis tersebut menunjukan bahwa nabi sangat menekankan pentingnya berhubungan dengan tentangga dengan biak, harmonis dan jauh dari sifat permusuhan. Tetangga merupakan orang yang pertama kali mengetahui kesusahan kita, memberikan pertolongan di saat kita butuh dan memberikan perhatian disaat kita sedang sakit, oleh karena itu betapa pentingnya menghormati tetangga ucap nabi dalam hadisnya mengatakan “orang yang naik haji berkali-kali sementara ada salah seorang tetangganya yang kelaparan, sungguh dia lebih baik menolong tetangganya yang pahalanya sama seperti ibadah yang dia kerjakan berulang-ulang, itulah mengapa nabi saat menganjurkan kita menjaga hubungan baik kepada tetangga kita.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Pemaaf adalah bentuk dari jiwa besar seseorang

Maret 11, 2009

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh” (QS. Al Qur’an, 7:199).

Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al-Qur’an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah SWT telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik. Ini sebagai suatu gambaran bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali permasalahan yang mengakibatkan permusuhan antar kampung, antar klub, antar partai bahkan antar agama sudah banyak terjadi padahal dari sekian banyak permusuhan solusi yang paling baik adalah adanya perdamaian, dan adanya perdamaian timbul karena satu sama lain saling memaafkan,sebagai manusia yang beragama tentunya maaf adalah bentuk dari jiwa besar seseorang, tetapi lebih besar lagi jika seseorang tersebut mempunyai sifat pemaaf.

Nabi juga seorang yang pemaaf walaupun selama berdakwah beliau di caci di maki, tapi beliau tetap memaafkan mereka, tapi terkadang dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai orang yang dengan seenaknya saja menempeleng orang padahal hanya permasalahan kecil yang dapat di selesaikan dengan cara saling memaafkan. Sungguh disayangkan sekali, ini ciri orang yang tidak mengamalkan Al-Qur’an, padahal kalau saja Allah SWT tidak maha pemaaf niscaya banyak sekali orang yang tidak terampuni dosanya dan akan celaka, pada siapa lagi memohon ampunan selain kepada Allah SWT. Allah SWT saja maha pemaaf, kenapa mahluknya tidak bisa memaafkan perbuatan orang lain, jelas kita sebagai muslim sejati pastilah kita harus menjadi seorang pemaaf dengan rendah hati niscaya hidup kita akan di berkahi Allah SWT.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Pentingnya menerapkan sifat Qona’ah dalam kehidupan kita sehari-hari

Maret 7, 2009

Qona’ah adalah amalan hati, sederhana diungkapkan tapi belum tentu mudah prakteknya. Terlalu banyak godaan yang membuat kita merasa “rumput tetangga selalu lebih hijau”. Sepele sebenarnya, tapi siapa saja bisa mengalaminya, termasuk para sahabat Rosulullah. Parahnya, hal sepele ini bisa membuat orang merasa apatis terhadap kehidupan, bahkan akhirnya benar-benar gagal.

Rosulullah mengajarkan kepada ummatnya agar senantiasa qonaah dalam kehidupan sehari-hari. Qona’ah merupakan sikap positif menerima apa adanya pemberian dari Allah dengan ikhlas dan bersyukur tanpa rasa mengeluh sedikitpun Ketika kita menjalani sebuah kehidupan di dunia ini, tak luput setiap orang dihadapi oleh segenap permasalahan, dan tanpa banyak kita sadari munculnya masalah tadi itu berasal dari diri kita sendiri. Ini tak lain karena dalam diri kita selalu terjadi pergolakan antara nurani yang dibimbing oleh wahyu dan hawa nafsu yang tak pernah henti mengganggu kita yang berasal dari setan yang terkutuk. Nurani yang selalu berbicara dan mengajak diri kita untuk mengikuti kebenaran sedangkan hawa nafsu selalu menyeret kita pada lembah kenistaan. Dua kekuatan ini yang disinyalir dalam Al-Qur’an sebagai ciri dari hakekat manusia.

Namun dibalik itu semua adalah ladang untuk berlomba-lomba dalam mencapai kebahagiaan hidup. Ketika nurani yang unggul dengan mengikuti kebenarannya, maka kebahagiaanpun diraihnya dan apabila hawa nafsu yang menjadi komandannya niscaya kesengsaraan dan kesusahan yang akan diperolehnya. Kebahagiaan yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengikuti kebenaran yang padanya ketenangan jiwa dapat dirasakan. Karena kebahagiaan tidak selalu identik dengan kemewahan sebagaimana kemenangan tidak selalu identik dengan kebenaran. Rasulullah mendefinisikan kebenaran dengan sesuatu yang menjadikan hati tenang beribadah kepada Allah SWT, semoga kita termasuk orang2 yang qona’ah.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

2 Sifat Manusia Yang Di Ciptakan Allah SWT

Maret 4, 2009

Dalam surat Al-Mulk, diterangkan mengapa Allah SWT menciptakan 2 hal yang essensial pada diri manusia berupa kehidupan dan kematian, mati yang dalam bahasa arab adalah “mauta” adalah berpisahnya arwah dari jasad manusia yang Allah telah tetapkan taqdirnya. Sesungguhnya hikmah di balik itu semua adalah untuk menguji apakah manusia selama hidupnya mengerjakan amalan-amalan sholeh atau sebaliknya yang pada akhirnya kembali pada manusia itu sendiri, tetapi Allah SWT sendiri telah memerintahkan kepada hamba-Nya yang beriman agar jangan menyia-nyiakan hidup di dunia yang fana dan penuh dengan kebohongan semu, tetapi kejarlah kehidupan di akhirat niscaya akan bahagia, (wamaa kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala ) wallahul muwafiq,ila aqwamitthoriq……

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!

Hidup Manusia Di Dunia Hanya Sementara

Maret 4, 2009

Sungguh sangat di sayangkan ketika manusia memperoleh kenikmatan dari Allah SWT mereka mengingkarinya, dalam Al-Quran Allah SWT menegaskan bahwa manusia sangat rugi didunia ini,begitu ruginya sampai2 Allah SWT bersumpah demi massa (waktu) bahwa manusia dalam keadaan rugi kecuali mereka yang selalu beramal sholeh dan berlomba-lamba dalam kebaikan untuk kehidupan akhirat,dari sini sudah jelas bahwa kita sebenarnya hidup di dunia hanya untuk menyembah kepada Allah SWT, ibadah dengan amalan-amalan kebaikan dan islami sehingga tidak ada kata bersenang-senang, berbuat maksiat sesuka hati karena nanti perbuatan kita akan kembali kepada kita sendiri, amal sholeh kita yang akan menolong kita kelak di akhirat dan di jadikan bekal menghadap Allah SWT dalam pengadilan-Nya di hari kiamat kelak. Semoga kita termasuk orang yang selalu berbuat kebaikan dan ibadah kepada Allah SWT sehingga kelak saat ajal menjemput kita kembali kehadapan-Nya dalam keadaan khusnul khotimah, aammiin.

Ingin tambah sukses ?? Ayo gabung peluang usaha warnet, balik modal dalam satu tahun, garansi modal kembali !!!